TENTANG SKENARIO FILM

Yapsssss....
Halaman yang baru aku buat ini punya judul yang cukup berat : Tentang Skenario Film....
Berapa berat? tergantung.....tergantung seberapa pinternya penulis tersebut....!!!!!?? 
Aku penulis, ... apapun sanggahannya aku ga mau ngalah, pokoknya aku ini penulis.
Entah penulis diary, penulis blog, penulis catatan meeting, penulis puisi, penulis iseng atau ......whateverlahhh.....
Yang pasti penulis amatiran seperti akupun punya hak bermimpi untuk menjadi penulis beneran ^^......
 Nahh, daripada banyak mimpi tapi banyak juga ga jelasnya...lebih baik mari kita mulai mengenal apa skenario itu? cara buatnya.....dan gimana bikin skenario yang bagus....
Yukk ahh cekidot.................. !!!

Skenario, adegan layar (screenplay) atau naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk Film atau  acara televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra....novel misalnya.....
Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit ( 1 menit film ). Tulisan standar untuk skenario adalah courir new ukuran 12. Terdapat sejumlah program komputer yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx, Dream Script, Final Draft, Movie Outline 3.0, Fivesporckets, Montage dll.

Naskah film merupakan salah satu karya sastra yang memiliki kesamaan struktur dengan drama. Sebuah naskah film juga memiliki latar, plot, penokohan, dan tema. Hanya saja, teknik penulisannya sedikit berbeda dengan penulisan drama. Dalam sebuah naskah film, tidak terlalu banyak monolog seperti dalam drama, dan penokohan lebih banyak digambarkan dengan dialog-dialog antar tokoh dalam naskah tersebut, karena hasilnya nanti adalah visualisasi dari naskah film itu sendiri..... 
Nah, untuk teknik menulis skenario itu sendiri diantaranya adalah :


1. IDE CERITA
 kayaknya soal ide cukup jelas deh, sebelum kita membuat skenario, jelas kita sudah punya satu tahap mapan untuk ide yang ingin kita tuangkan. Misalnya, skenario tentang percintaan beda suku, kisah bandar narkoba dan sebagainya

2. BASIC STORY
Ini intinya cerita dasar, dari ide yang sudah kita dapat baiknya kita kembangkan lagi menjadi ide-ide dasar yang akan menjadi pondasi dalam penulisan selanjutnya. Basic story ini biasanya hanya cukup satu halaman berisi dengan tempat, waktu, cerita inti, problem-problem dan penyelesaian yang dipaparkan secara singkat dan padat.

3. KARAKTER
Tokoh-tokoh yang muncul dalam isi skenario harus memiliki ciri khas atau karakteristik yang berbeda antara tokoh yang satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa kita ambil dari cara berbusana, fisik, sifat, prinsif, kebiasaan dan hal lainnya yang menyangkut  diri si tokoh tersebut.

4. LOKASI
sudah sangat jelas, set lokasi dan waktu sangat penting ditentukan dalam membuat sebuah skenario. Kita ada dimana, memakai busana apa, tata cahaya seperti apa dan harus ada kejadian apa. Pengaturan set waktu dan lokasi sangat berguna sebagai petunjuk set builder.

5. PLOT
Plot atau alur cerita tidak hanya ada di skenario film. Dalam cerpen, drama dan karya lainnya pun harus menggunakan plot sebagai pengatur cerita. Alur yang digunakan dalam skenario filmpun sama yakni : set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario.

6. OUTLINE
Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot

7. SCENE
Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan

8. ACTION
Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya.

9. DIALOG & PARENTHETICAL
Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S).

10. ATURAN BAKU
Dalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya:
1. Font Courier New
2. Ukuran/size 12.
3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua
Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam.
Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di skenario tersebut, dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya

11. ISTILAH PENTING
Ø BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.

Ø CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh biasanya muncul gambar wajah saja.
Ø COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
Ø CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
Ø CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi, ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.
Ø CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
Ø DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke adegan berikutnya.
Ø ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
Ø EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.
Ø FADE OUT: Perpindahan gambar dari terang ke gelap secara perlahan.
Ø FADE IN: Perpindahan gambar dari gelap ke terang secara perlahan.
Ø FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar tayangan sekarang.
Ø FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang melamun.
Ø FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.
Ø INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
Ø INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu kesatuan cerita.
Ø INT. (INTERIOR): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
Ø LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
Ø MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.
Ø MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
Ø OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang mendengarnya.
Ø PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
Ø POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan penting untuk tokoh yang bersangkutan.
Ø SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
Ø SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.
Ø SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel sekolah, dll.
Ø SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.
Ø TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus mengikuti cerita.
Ø VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak bergerak.

Nah, jadiiiii......teknik penulisan skenario  kurang lebih seperti penjabaran dalam tulisan ini. Mungkin segala kekurangannya para blogger bisa menambahkan sendiri  dehhhhhhh^^.....
Selain teknik di atas, penulis skenario juga mesti orang yang kuat, kuat fisik dan batin. Kuat fisik karena setiap penulisan ditarget  mengejar jadwal syuting. Biasanya temen-temenku yang sudah ahli dalam menulis, mereka menyelesaikan skenario itu maksimal 2 hari untuk skenario berdurasi dua jam, yang artinya sekitar 100 sampai 150 halaman. Wooow kebayang kan gimana caranya inspirasi mereka bisa berjatuhan tepat di atas keyboard komputer.....^^, tinggal comot dan ketik..... 
Sedangkan untuk kuat batin,....yaaaaa harus nerimo dan legowo kalo-kalo skenario yang udah kita buat dua hari dua malam itu balik lagi untuk direvisi. Wong revisinya aja berkali-kali, tahan batinnya juga harus berlapis-lapis. Belum lagi kalo pihak produksi nanyain hasil skenario yang belum kelar, ngejar-ngejarnya udah pasti pake urat. Siap diomeli, siap dikritik dan siap segalanya.....^^. Penulis skenario itu adalah manusia baja, siang malam siap dihantam...jiahhhhh ^^. Tapi untungnya, sebuah doa menjadi senjata penulis untuk terus berkarya....

So, ayuk atuh belajar menulis skenario film......


Buat sekedar motivasi : " Jika kamu bukan sarjana dan anak orang kaya, jadilah penulis! "



By. Faiha Ansori







 

 


2 komentar:

dhanielleq mengatakan...

mantep kang,kebetulan saya juga sedang cari ilmu buat bikin skenario.

Nona Nana mengatakan...

jadi terinspirasi buat jadi penulis skenario hehee
makasi ilmunya ka..

Posting Komentar